Cyber PR

Nama: Syifa Oktaviyanti
NIM: 20180502048
Dosen: Erna Febriani, S.Si.,M.Si


CYBER PUBLIC RELATIONS

Keberadaan internet menjadikan dunia komunikasi menjadi tidak terbatas. Sejak kemunculannya yang pertama kali pada tahun 1969 dan tumbuh pesat pada tahun 1990an, internet memberikan kemudahan untuk mendukung pekerjaan di berbagai industri, termasuk industri komunikasi. Industri komunikasi sebagaimana didefinisikan oleh kamus ensiklopedia adalah sebuah industri yang mencakup berbagai macam kegiatan penyampaian informasi, mengacu pada kegiatan komunikasi massa secara menyeluruh. Dengan demikian melibatkan televisi, radio, surat kabar, iklan, public relations, film, penerbitan, dan industri informasi lainnya. Sebagaimana industri lain yang berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, demikan pula yang terjadi dalam industri komunikasi. Berbagai inovasi yang melibatkan internet, industri komunikasi mampu untuk menjembatani kendala komunikasi, yaitu mudah, tanpa jarak, dan gampang untuk dikonsumsi. Salah satunya adalah kegiatan Public Relations. Jika sebelumnya kegiatan Public Relations mengandalkan pusaran informasi pada media-media konvensional seperti televisi dan surat kabar, maka ditengah gempuran inovasi internet yang terus berkembang pesat dan bervariasi, kegiatan Public Relations beralih kepada jalur digital atau awam disebut sebagai Cyber Public Relations. Cyber Public Relations umum dilihat sebagai sebuah bentuk pengoperasian fungsi di dunia maya dalam praktik kerja public relations. Cyber public relations menjadi sebuah kegiatan populer yang banyak digunakan oleh perusahaan maupun organisasi dalam melakukan engagement dengan publiknya Selain menjadi jalan keluar bagi kendala komunikasi, yaitu jarak dan waktu, cyber public relations memberikan keuntungan dibandingkan kegiatan public relations dengan menggunakan media konvensional antara lain, dapat membangun hubungan yang kuat antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya karena komunikasi yang dilakukan merupakan komunikasi dua arah, sehingga interaksi di antara keduanya menjadi lebih personal. Hal tersebut tidak bisa dilakukan langsung oleh media seperti televisi dan surat kabar.  .Saran dan komunikasi persuasive yang dilakukan oleh seorang petugas Public Relations Officer pada jaringan internet sering disebut sebagai cyber PR atau dikenal lebih membumi sebagai sebutan E-PR dan diperkuat dengan pertemuan tatap muka,lebih besar kemungkinannya diterima secara konatif atau rohaniah daripada dilakukan sendiri. Dalam upayanya memenuhi fungsinya di jaman serba elektronik ini, seorang Humas dalam mempengaruhi opini publik dengan komunikasi dua arah timbal balik dengan mengoperasikan konsep atau filsafat bisnis dari manajemen menggunakan media yang sekarang sedang digandrungi khalayak ramai yaitu internet. Sedikitnya waktu yang tersedia dengan begitu banyaknya beban tanggung jawab yang ada, memaksa petugas Humas untuk biasa berperilaku sesuai tuntutan jaman.

Dalam istilah Cyber PRO diartikan sebagai inisiatif seorang PRO untuk media internet sebagai sarana publikasinya. Namun demikian istilah di atas lebih populer lagi dengan sebutan Electronik Public Relations atau disingkat E-PR. Huruf e pada istilah E-PR sama seperti halnya e sebelum kata mail atau commerce yang mengacu pada media elektronik internet. Mengingat popularitas dan multifungsi dari media internet yang juga dapat dimanfaatkan oleh para pelaku PR untuk membangun brand dan memelihara trust. Sementara P adalah public di sini mengacu bukan sekedar publik namun pasar konsumen. Dan ini tidak mengacu hanya pada suatu jenis pasar konsumen namun berbagai pasar atau public audience. Karena dengan media internet mampu menjangkau khalayak dengan lebih mudah dan cepat, atau feedback (unpan balik) dapat juga dengan mudah dan cepat menjangkau kita. Mulai dari komunitas mikro atau niche market hingga hypermarket sekalipun. Sedangkan R singkatan dari relations yaitu hubungan yang harus dipupuk antara petugas Humas dengan public intern perusahaan atau karyawan dan manajemen, dan hubungan antara petugas Humas dengan public ekstern yaitu para calon konsumen dan para stakeholder perusahaan. Melalui media internet, hubungan yang bersifat one-to-one dapat dibangun dalam tempo yang cepat karena sifat internet yang interaktif yang interaktif berbeda dengan publik konvesional dimana ketika menjangkau mereka bersifat one-to-many. Itulah mengapa internet disebut sebagai media pembangun relations yang paling ampuh dan cepat serta luas. Mengingat e-PR dapat memanfaatkan media elektronik seperti Internet untuk membangun relations yang ampuh bagi suatu dunia bisnis antara bisnis perusahaan dengan public audiencenya, maka dengan membangun hubungan yang simultan one-to-one dapat tercapai dengan optimal karena sifatnya yang interaktif tersebut. Internet menuntut para pelaku PRO agar juga memanfaatkan media on line. Hal ini tidak dapat dihindari, mengingat banyaknya perusahaan yang sudah memiliki situs web atau bahkan sudah menggunakan email. Jika keberadaan perusahaan sudah diekspos melalui internet maka apapun yang akan disampaikan janganlah setengah-setengah karena akan berpengaruh besar pula terhadap persepsi public, akan mengikuti apa yang kita sampaikan atau bahkan mengabaikannya. Maka secara otomatis perusahaan akan menjadi bagian dari suatu media E-PR. Perbadaan lain dengan media selain internet, perusahaan akan mampu menyembunyikan identitasnya dan hanya produk saja yang diandalkan. Namun ketika sudah menggunakan media internet, walaupun sekedar berkomunikasi melalui e-mail - apalagi kalau sudah memiliki situs web – seperti apa perusahaan kita, karakter, reputasinya, dapat dilihat langsung oleh siapapun, mulai dari pelanggan, competitor, investor, wartawan dan bahkan musuh bisnis sekalipun. Jadi ketika sudah memutuskan menggunakan sarana on-line, sesuatu hal yang buruk bisa saja terjadi jika tidak maksimal menggunakan media on line yang satu ini.

MANFAAT CYBER PUBLIC RELATIONS
Peran Public Relations melalui media internet memiliki peran yang lebih besar dan luas dibandingkan peran PR di dunia fisik. Dengan PR offline, seorang PRO bergantung pada seorang perantara yang disebut juga reporter / wartawan/ editor di dalam menyampaikan pesan-pesan korporat untuk ditayangkan di media cetak demi tujuan membangun citra perusahaan. Sehingga kita biasanya dihadapkan pada dua kemungkinan yang sering terjadi, yaitu :
  •  Mengirimkan bahan pers release, pers conference, hak jawab atau sejenisnya pada seorang wartawan sambil berharap mereka tertarik dan berminat terhadap apa yang kita tulis sehingga mereka memuat hal tersebut di media cetaknya.
  •  Agar apa yang akan kita sampaikan benar-benar dibaca konsumen atau calon konsumen, dan harapan untuk dimuat tipis, terkadang kita mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk memuluskan rencana tersebut. Sedangkan ketika kita sudah berketetapan untuk menggunakan media on-line sebagai sarana bisnis maka E-PR dapat melalui batas penghalang ini dan dapat secara langsung menyampaikan pesan-pesan, saran-saran dan komunikasi yang bersifat persuasive lainnya secara langsung kepada target publik. 
Di samping itu, terdapat juga manfaat atau potensipotensi besar lainnya yaitu : 
  • Komunikasi Konstan, karena sifat internet yang selalu on line selama 24 jam 7 hari, maka internet dapat dikategorikan atau digolongkan menjadi satpam atau sekretaris hidup yang tak bernyawa bagi perusahaan, dengan potensi target publik seluruh dunia.
  • Respon yang cepat, internet memungkinkan perusahaan untuk merespon cepat dan serta merta terhadap semua permasalahan dan pertanyaan prospek maupun pelanggan yang mereka ingini jawabannya sesegera mungkin. 
  • Pasar global, internet telah memutus jurang pemisah geografis (kecuali psikologis) setelah kita terhubung dengan dunia online. Kita dapat langsung berkomunikasi dengan pasar di Arab Saudi, investor di Swedia dan mitra bisnis di California dengan biaya yang sangat terjangkau. 
  • Interaktif, umpan balik dapat segera diperoleh saat itu juga jika komunikator juga online tentunya feedback juga dapat diperoleh dari pelanggan atau pengunjung situs web kita, sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui apa yang diinginkan mereka tanpa perlu memprediksikan atau menerka-nerkanya tanpa tahu kebenaran yang nyata. 
  • Komunikasi dua arah, tujuan utama aktivitas organisasi melalui E-PR dengan konsumennya akan tercapai melalui media ini. Two traffic communications ini akan membantu membangun hubungan yang kuat dan saling bermanfaat yang tidak dapat dilakukan langsung oleh media offline.
Konsep dari cyber public relations adalah sentuhan kedinamisan dalam berkomunikasi dengan menggunakan media online yang memungkinkan praktisi public relations untuk merancang pengalaman dengan publiknya secara lebih personal dan interaktif, sehingga dengan demikian akan memunculkan intepretif individu dari publik yang terlibat. Beberapa kelebihan dari cyber public relations adalah, kemudahan untuk mendesain dan mengirimkan pesan, jauh lebih menantang untuk dapat membina hubungan dengan orang-orang yang terkoneksi dengan teknologi, sekaligur mengintensifkan dan mempercepat pencarian makna. Pencarian makna secara personal inilah yang kemudian akan membantu publik untuk dapat mempersepsikan citra positif institusi pendidinkan swasta.

Referensi:
-Drucker, Peter F.Classic Drucker.2006.
-Bob Julius Onggo. (2004). Cyber Public Relations. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Komentar