Merintis Usaha Baru

Manisnya Pisang Goreng Madu, Tak Semanis Perjuangan Bu Nanik


Di antara banyaknya penjual pisang goreng, ada seorang pedagang pisang goreng yang masakannya sangat terkenal. Tak hanya di Jakarta saja, tapi juga kota lainnya. Camilan pisang goreng tersebut adalah milik seorang wanita cantik bernama Nanik Soelistiowati. Tak segampang membalikkan telapak tangan, Nanik bahkan harus bersusah payah untuk mempromosikan dagangannya sebelum terkenal seperti sekarang ini. Nanik mulai merintis usaha ini pada tahun 2007.


Tidak seperti pisang goreng pada umumnya yang berwarna cokelat keemasan, pisang goreng buatan Nanik justru tampak seperti gosong. Namun, ini bukan karena memasaknya yang terlalu lama, tapi karena pisang goreng tersebut dilumuri dengan madu agar lebih menarik.Tapi, setelah mereka mencicipinya, orang-orang baru tahu bahwa pisang madu buatannya sangat enak. Mulai dari sinilah, omongan orang tentang pisang madu lezat buatannya terkenal dan banyak diminati orang-orang.
Kesuksesan gorengan miliknya tak didapat dengan mudah. Nanik harus berjuang untuk mempromosikan dagangannya. Apalagi saat itu belum ada media sosial agar daganganya lebih mudah terkenal. Nanik yang mendapatkan sebuah gerobak dari temannya, mencoba untuk mengikuti bazaar. Di acara inilah Nanik mencoba untuk mengenalkan pisang goreng madu buatannya.


Nanik mencoba berinovasi dengan pisang gorengnya. Bentuk pisang goreng yang awalnya tak beraturan, kini dibuat dengan berbagai bentuk menggunakan cetakan. Selain itu, Nanik mencoba untuk menambahkan berbagai topping di atas pisang gorengnya. Mulai dari Nutella dan keju. Ini dilakukannya untuk menggaet pembeli dari generasi muda. Strategi ini membuat omzet mereka naik hingga 30 persen. Sebelumnya, dalam sehari Nanik biasa mengirimkan tiga ton pisang mentah untuk area Jabodetabek. Setelah berekspansi, meningkat menjadi empat ton pisang mentah sehari. Pisang raja ia dapatkan dari berbagai penyuplai Lampung, Bogor hingga Cianjur.
Motto hidup Bu Nanik yang masih di yakini hingga saat ini yaitu Harus sukses sehingga bisa membantu banyak orang.
"Saya mulai dari nol, saya bukan konglomerat, saya hanya ibu rumah tangga biasa. Ketika mau mulai usaha, saya harus memilah-milah, melalui jalan yang panjang, menabung, untuk sewa tempat saja harus bertahap. Saya sebisa mungkin tidak ingin gegabah ambil modal dari bank. Saya harus menabung selama bertahun-tahun. Jadi harus sabar" ungkap Bu Nanik.

Komentar